Ekonomi Jerman sedikit turun pada kuartal III 2023. Penurunan ini meningkatkan risiko resesi di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.
Mengutip CNN Business, Selasa (31/10/2023) produk domestik bruto Jerman mencatat kontraksi 0,1 persen pada periode Juli hingga September 2023 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya ketika tumbuh 0,1 persen menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis).
Penurunan belanja konsumen mendorong penurunan ini.
Di sisi lain, investasi perusahaan pada mesin dan peralatan memberikan kontribusi positif terhadap PDB, menurut Destatis.
“Perekonomian Jerman sekali lagi berada di ambang resesi teknis,” kata Claus Vistesen, kepala ekonom zona euro di Pantheon Macroeconomics.
Sebagai informasi, resesi teknis merupakan penurunan produksi selama dua kuartal berturut-turut.
Perekonomian Jerman telah mendekati resesi selama hampir satu tahun. PDB negara itu menyusut dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 sebelum stagnan pada kuartal pertama tahun ini. Perkiraan awal menunjukkan penurunan output selama dua kuartal berturut-turut.
Para ekonom mengatakan kondisi ini sepertinya tidak akan membaik dalam waktu dekat, karena sektor manufaktur di Jerman sedang bergulat dengan lemahnya permintaan di Tiongkok, tingginya biaya energi, dan kenaikan suku bunga.
Perusahaan-perusahaan di sektor ini kehilangan pekerjaan pada tingkat tercepat dalam tiga tahun terakhir, karena pesanan baru menurun dan kepercayaan diri tetap “sangat negatif,” menurut data survei bulan Oktober yang diterbitkan minggu lalu.
“Perekonomian Jerman kini terjebak dalam lumpur,” kata Vistesen, seraya menyebutkan bahwa perekonomian Jerman diragukan akan pulih pada kuartal keempat. “Risikonya cenderung ke bawah pada awal tahun 2024,” kata dia.