Liputan6.com, Jakarta PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life), anak perusahaan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) konsisten berikan edukasi finansial dengan menggelar seminar literasi keuangan dan asuransi kepada ratusan mahasiswa di Universitas Indonesia.
Upaya ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mendukung akselerasi tingkat inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai angka 90 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan data OJK, perkembangan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan. Hal tersebut didukung dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan secara umum sebesar 85,10 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan hasil SNLIK tahun 2019 yaitu indeks literasi keuangan sebesar 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19 persen.
Atas dasar hal tersebut, BCA Life sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) kembali menggelar kegiatan seminar literasi keuangan dan asuransi berkelanjutan yang kali ini bertajuk “Beli Kopi atau Kejar Mimpi?” dan menghadirkan pakar keuangan sebagai pembicara tamu.
Pada seminar ini, BCA Life memaparkan materi seputar pengelolaan keuangan berdasarkan skala prioritas, persiapan dana darurat, keamanan keuangan dengan mengenal instrumen keuangan, dan pemahaman mengenai pentingnya memiliki perlindungan asuransi sebagai salah satu komponen dalam perencanaan keuangan, serta gambaran mengenai lanskap pekerjaan di bidang jasa keuangan khususnya asuransi jiwa.
Sukawati Lubis, Direktur Kepatuhan BCA Life, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen BCA Life untuk mendukung program OJK dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat.
“Kami berharap melalui kegiatan ini para generasi muda dapat lebih aware mengenai bagaimana cara mengelola keuangan yang baik sejak dini dan memahami berbagai instrumen investasi keuangan sekaligus menyadari akan pentingnya memiliki asuransi sebagai proteksi keuangan di masa depan,” ujarnya.