Tim komoditas Goldman Sachs menilai serangkaian skenario penurunan di mana harga minyak dapat naik antara 5 persen dan 20 persen, tergantung pada tingkat keparahan guncangan pasokan minyak.
“Kenaikan harga minyak 10 persen yang terus menerus biasanya menguarangi PDB riil kawasan Euro sekitar 0,2 persen setelah satu tahun, dan meningkatkan harga konsumen hampir 0,33pp selama periode tersebut, dengan dampak serupa yang diamati di Inggris,” ujar Vashkinskaya.
Ia menambahkan, harga minyak harus tetap tinggi secara konsisten. Hal ini sudah menjadi pertanyaan karena harga minyak mentah Brent hampir kembali ke tingkat sebelum konflik pada akhir Oktober 2023.
Ia menilai, perkembangan harga gas hadirkan tantangan lebih besar. Hal ini karena kenaikan harga didorong pengurangan ekspor LNG atau gas alam cair global dari ladang gas Israel. Selain itu, pasar gas saat ini kurang mampu merespons guncangan pasokan yang merugikan.
“Meskipun perkiraan tim komoditas kami menunjukkan peningkatan cukup besar pada harga gas alam Eropa jika terjadi skenario penurunan pasokan di kisaran 102-200 EUR/MWh, kami yakini respons kebijakan akan melanjutkan biaya energi yang ada atau memulai kembali biaya energi sebelumnya. Kebijakan dukungan akan menahan dampak laba yang dapat dibelanjakan dan mendukung perusahaan, jika risiko itu terwujud,” tutur dia.