Liputan6.com, Jakarta Performa Manchester United (MU) tengah pasang surut. MU tengah jadi bulan-bulanan di media sosial setelah belum bisa bersaing di papan atas Liga Inggris. Kinerja sang pelatih Manchester United, Erik Ten Hag pun menjadi dipertanyakan.
Terbaru, sebagai juara bertahan, MU harus tersingkir lebih dini di babak 16 besar Piala Liga Inggris atau Carabao Cup. MU secara memalukan dikalahkan Newcastle United dinihari tadi.
Main di Stadion Old Trafford, MU kalah 0-3 berkat gol-gol dari Miguel Almiron, Lewis Hall dan Joe Willock. Ini menjadi kekalahan 0-3 beruntun Setan Merah setelah sebelumnya dicukur Manchester City di Liga Inggris akhir pekan kemarin.
Dengan demikian MU sudah kalah delapan kali dari 15 laga di awal musim 2023/2024 dari berbagai ajang yang diikuti. Di Liga Inggris, MU sudah kalah lima kali, sedangkan di Liga Champions, The Red Devils keok dua kali.
Manajer Erik ten Hag pun tercatat dalam sejarah sebagai manajer terburuk MU sejak 1963. MU belum pernah kalah delapan kali dari 15 laga awal musim sejak musim 1962/1963.
Rekor buruk lain yang dibuat Ten Hag adalah kekalahan lima kali dari 10 laga kandang pertama di musim baru. Ini baru pertama kali terjadi sejak musim 1930/1931.
MU Rugi Pecat Ten Hag
Dengan kinerja ini, mulai muncul desakan untuk memecat pelatih kewarganegaraan Belanda ini. Namun, tak semudah itu, MU bisa rugi besar jika memecat Ten Hag sekarang.
Dikutip dari The Sun, Jumat (3/11/2023), nilai pemecatan Ten Hag dari sisa kontraknya bisa mencapai 15 juta pounds (sekitar Rp 289,8 miliar). Jumlah itu belum termasuk kompensasi untuk staf sang pelatih yang ikut terdampak.