Perang Israel-Hamas Terancam Meluas, Bagaimana Dampaknya ke Pasokan Minyak?

Iran adalah produsen minyak utama, dan kedekatan termasuk Hamas dan Hizbullah telah menyatakan tujuan menyerang Israel.

Para pengamat khawatir serangan intensif terhadap Israel di Jalur Gaza akan mendorong lebih banyak musuhnya untuk menyerang sehingga berisiko meluas ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas.

Namun, beberapa pengamat industri menuturkan, penutupan tidak mungkin terjadi.

“Kemungkinan gangguan pasokan terutama penutupan Selat Hormuz, kecil kemungkinannya,” ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andy Lipow.

Ia menuturkan, produsen minyak antara lain Arab Saudi, Iran, Iran dan Kuwait masih bergantung pada pendapatan yang berasal dari akses ke selat tersebut.

Goldman Sachs juga menyampaikan hal yang sama. Dalam catatan Analis Daan Struyven pada 26 Oktober 2023 menyebutkan, skenario penurunan pasokan yang parah sebagai akibat dari dari gangguan perdagangan melalui Selat Hormuz kemungkinan besar tidak akan terwujud.

Pada Minggu lalu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menuturkan, di platform media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Israel telah melewati garis merah yang mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri negara Arab termasuk Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, Oman, Mesir dan Maroko mengutuk penargetan warga sipil dan pelanggaran hukum internasional di Gaza oleh pasukan Israel. Israel mengatakan, pihaknya tidak menargetkan warga sipil, hanya sasar teroris.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *