Liputan6.com, Jakarta Wisatawan India diprediksiakan berkontribusi pada jumlah perjalanan global terbesar keempat pada tahun 2030.
Hal itu diungkapkan dalam laporan terbaru dari Booking.com dan McKinsey.
Disi lain, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa perjalanan keluar negeri hanya menyumbang sekitar 1 persen dari total perjalanan yang dilakukan masyarakat India tahun lalu, dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2030.
Terlepas dari itu, total pengeluaran dari perjalanan ke luar negeri bagi warga India akan meningkat dari sekitar 25 persen menjadi 35 persen, menurut studi tersebut.
Mengutip CNBC International, Kamis (2/11/2023) laporan Booking.com dan McKinsey mengungkapkan bahwa wisatawan India diperkirakan akan melakukan 5 miliar perjalanan pada tahun 2030, dan pengeluaran untuk perjalanan dan pariwisata diperkirakan akan mencapai USD 410 miliar pada saat itu.
Angka tersebut merupakan lonjakan lebih dari 170 persen dari USD 150 miliar yang tercatat pada tahun 2019
Dengan semakin banyaknya orang yang memasuki dunia kerja, pengeluaran per kapita rumah tangga di India diprediksi akan meningkat dan dapat melampaui negara-negara berkembang di Asia lainnya seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Sekitar 13 juta rumah tangga di negara itu diperkirakan memiliki distribusi pendapatan sebesar USD 35.000, melonjak dari hanya 2 juta pada tahun 2020, menurut penelitian tersebut.
Ditemukan juga, lebih dari USD 200 miliar telah dihabiskan dalam satu dekade terakhir untuk meningkatkan sektor transportasi India, dan jumlah bandara di negara tersebut meningkat dua kali lipat sejak tahun 2014.
Untuk mempersiapkan meningkatnya minat bepergian, maskapai penerbangan India telah memesan lebih dari 1.000 unit pesawat, sehingga jumlah total pesawat menjadi antara 1.500 hingga 1.700 unit pada tahun 2030.
Maskapai penerbangan nasional India, yaitu Air India, pada bulan Juni membeli 470 pesawat Airbus dan Boeing sebagai bagian dari program perluasan armada senilai USD 70 miliar.