Pengganti Wamen BUMN Rosan Roeslani Harus Berpengalaman

Liputan6.com, Jakarta – Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai posisi Wakil Menteri BUMN harus diisi oleh orang yang berpengalaman. Mengingat, posisi tersebut kosong setelah ditinggal Rosan Perkasa Roeslani yang didapuk jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Toto menilai, sosok pengganti Rosan nantinya harus punya pengalaman dalam membidangi korporasi besar. Mengingat, portofolio Wamen BUMN II melingkupi perbankan pelat merah dan sejumlah BUMN kakap.

“Posisi Wamen BUMN itu kriteria ideal nya adalah profesional yg berpengalaman dalam pengelolaan korporasi besar, memahami dinamika bisnis global, serta punya gagasan orisinal dalam membawa BUMN Indonesia menjadi regional atau lobal player,” ungkapnya kepada Liputan6.com, Sabtu (28/10/2023).

Menurutnya hal itu sejalan dengan target Kementerian BUMN dibawah nakhoda Erick Thohir saat ini. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing BUMN di kancah global.

Toto mengatakan, ada sederet tantangan yang bakal dihadapi sosok Wamen BUMN kedepan. Utamanya adalah menjaga kinerja dari para perusahaan negara kedepannya. Mengingat sudah ada prestasi ciamik pada 2021-2022 lalu.

“Tantangan Wamen BUMN ke depan adalah bagaimana mempertahankan kinerja BUMN yang bagus di 2021/2022 karena sebagian besar tertolong faktor external yang favourable, misal harga komoditas yang meroket,” urainya.

“Situasi 2023 dan ke depan sudah berbeda, jadi bagaimana strategi daya saing BUMN tersebut bisa dipertahankan? Perlu Wamen yang punya pandangan visioner sekaligus berpengalaman sebagai eksekutor yang handal,” sambung Toto.

Tak Cuma dari BUMN

Mengingat adanya tantangan ini, Toto membuka kemungkinan kalau pengisi Wamen BUMN tak sebatas dari perusahaan pelat merah. Namun, yang pasti harus berpengalaman di perusahaan multinasional.

Jika demikian, ada peluang orang yang berpengalaman di perusahaan swasta dalam negeri bisa ditarik mengisi posisi Wamen BUMN.

“Kandidat ideal ini bisa berasal dari lingkungan bisnis di korporasi BUMN atau multinational company,” tegas Toto Pranoto.

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *