Harga emas dunia melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat dengan hampir menyentuh level spikologis USD 2.000 per ounce. Kenaikan harga emas dunia ini terjadi karena kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut konflik Timur Tengah yang menambah daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Mengutip CNBC, Sabtu (21/10/2023), harga emas di pasar spot naik hampir 0,4 persen ke level USD 1.980,79 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak Mei di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS bertambah 0,6% menjadi USD 1,992.60 per ounce.
Israel meratakan Gaza utara setelah memberikan peringatan setengah jam sebelumnya kepada keluarga-keluarga yang tinggaldi sana untuk melarikan diri. Israel juga menyerang sebuah gereja Kristen Ortodoks di mana banyak orang berlindung.
“Orang-orang beralih ke emas dan menemukan rasa aman di tengah risiko geopolitik. Jika terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah, harga emas akan menembus USD 2.000,” kata analis pasar Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.
Harga emas telah naik 2,9% sepekan ini, dan bertambah hampir USD 160 sejak awal konflik.
Dari sisi teknis, kegagalan untuk memicu konsolidasi dan koreksi kembali ke USD 1.946 yang telah lama tertunda dapat menyebabkan harga bergerak lebih tinggi dan pada akhirnya menantang resistensi di sekitar USD 2.075 per ounce.
“Di mana itu adalah rekor tertinggi nominal dari tahun 2020,” tulis kepala analis komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.